Jumat, 12 April 2013


’TENTANGKU DAN DIRIKU’’

Maaf. . . . . .
Hanya kata ini yang bisa terpikir. . .terucap. . .dan tertulis yang bisa aku lantunkan buat seonggok insan bisa melihat dan membaca sekilas gambaran pribadiku. Karena aku berpikir harus terlebih dahulu untuk mengenal diriku dan memberikan penilaian terhadap diriku sendiri sebelum aku memberikan penilaian terhadap orang lain dan orang lain memberikan penilaian terhadapku.
Sehingga, dengan syukur yang mendalam aku panjatkan kehadirat sang khalik walaupun dengan caraku sendiri  tentu tidak sebanding dengan anugerah yang dihamburkan-Nya padaku. Aku sadari dengan sifat kelancanganku yang ingin berusaha menggambarkan wajah-Mu dengan mengumpulkan titik-titik dan mengubahnya menjadi garis sehingga membentuk wajah-Mu, Namun, yang aku temui adalah wajah beringas dan rona beriak mungkin terlalu jauh dari wajah-Mu yang agung, teduh dan kasih. Sekarang aku memohon ampunan-Mu atas kelancangan inspirasiku.
Kini, ku yakini dan berusaha untuk mengerti. . .memanfaatkan. . . dan mengubah  secuil anugerah yang Dikau taburkan buatku dengan menghadirkan coretan kata-kata yang sederhana ini ;
‘’AKU adalah AKU dan tak satupun di dunia ini seperti AKU kecuali AKU’’
            Inilah sederetan kalimat yang mendasariku untuk mencari secercah  kisah ‘’TENTANGKU’’ serta gambaran sosok ‘’DIRIKU’’. Sulit bagiku mengungkapkannya walaupun hanya sebait, Namun, aku menyadari apabila semuanya tidak dikisahkan oleh diri kita sendiri siapa lagi yang akan mengisahkannya??? apabila kita tidak mengoreskan pikiran kita saat ini kapan lagi kita harus memulainya??? Sadarkah kita dari keterpurukan mimpi indah yang membuat kita terus terlena dan susah untuk beranjak bangkit darinya???
Semuanya harus. . .harus. . .dan harus dimulai dari sekarang, dan sebaris kata terlambat dan tidak ada waktu sedikitpun tak tersimpan didalam pikiranku saat ini untuk belajar dan mengungkapkannya  karena Aku menyadari sang waktu takkan berhenti berputar dari putarannya menunggu diriku.
Seperti kata seorang ahli ‘’George Downing’’ bahwa ‘’istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, Karena pada dasarnya kita semua memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya, yang perlu ditingkatkan adalah membagi waktu dengan cermat.’’

‘’Tentangku. . .’’
Kisahku berawal di Nusa terpencil nan jauh di ujung timur Flores ‘’Adonara” disitulah tanah tumpah darah nenek moyangku yang menjunjung tinggi mahligai gading dan takhta wanita dipertahankan. Adat-istiadat di Nusa ini sepertinya sudah berakar sejak dahulu kala sehingga sangat sulit untuk mengubahnya maupun dihilangkan. Tanah yang kering kerontang saat musim kemarau dan bercak berair ini memberikan suatu kekuatan tersendiri yang sudah terstruktur bagi diriku, sehingga aku sangat bangga menjadi generasi penerus yang berasal dari Nusa ini.
Kekecewaan. . .kekesalan. . .yang aku alami dan teringat sampai saat kini, kenapa aku dilahirkan bukan di Nusa ini??? Kenapa ibuku lebih memilih untuk melahirkan aku di tanah rantau??? Tangis pertamaku memecah keheningan di penghujung Augustus 1991. Dari sinilah aku mulai belajar mengenali duniaku dan melihat sesuatu dengan keegoisanku. . . pikiranku sendiri.
Duniaku waktu itu hanya sebatas impian karena jiwaku masih diselimuti pikiran kekanak-kanakan. Dan yang bisa dilakukan adalah bermimpi. . .bermimpi. . .dan terus memimpikan tentangku. Seribu dimensiku mulai membelenggu kemelut pikiranku dan semakin membuatku terus berusaha untuk berpikir tanpa mengenal lelah karena hal yang sulit aku lakukan adalah bersatu dengan pikiranku. Setiap kali aku menyelami dimensiku dan menggali ensiklopedi yang tertata rapi tentang kehidupanku selalu saja kegagalan yang menghampiriku.
Aku lelah. . .letih. . .dan hampir putus asa. . .Mungkin belenggu yang kuhadapi ini takkan bisa aku lewati sampai  menutup mata. Aku merasa seperti tidak ada artinya bila tidak bisa bersatu dengan pikiranku sendiri, karena bagiku cara untuk bisa menikmati hidup agar lebih hidup adalah bersatu dengan pikiran lalu menuliskannya dengan bahasa kalbu dan merasakan keindahan dunia yang maha sempurna ini. Seiring dengan berputarnya sang pengatur kehidupan manusia, waktu yang sombong. Pikiranku di penuhi dengan perasaan cinta, rasa ini mulai mewabah sedikit demi sedikit. . .sebidang demi sebidang. . .sampai akhirnya memenuhi ruang hatiku. Dari sinilah aku mulai belajar dengan penyesuaian pikiran yang baru ini dengan sifat melihat sesuatu menggunakan pikiran dan menganalisanya sehingga menimbulkan suatu pertanyaan dan menghasilkan suatu jawaban yang sederhana sesederhana pemikiranku.
Inilah sekilas kisah tentangku. . .

’ Diriku. . .’’
            Apa kata yang tepat bagiku untuk protes terhadap penciptaan sang Khalik tentang sosok diriku??? Hidupku saat ini selalu dipenuhi pertanyaan-pertanyaan yang berkecamukan dibenakku dan semuanya hanya membutuhkan jawaban dari diriku sendiri.
Aku adalah sosok yang memilih hidup ‘’sederhana. . .apa adanya’’ dengan yang ku miliki. Hidupku terkadang serba kekurangan imajinasi. . .inspirasi. . .ide-ide. . .dimensi pikiran. Bagiku kekurangan harta benda adalah hal yang lumrah dibandingkan kekurangan inspirasi yang membuat diriku merasa tidak menikmati hidupku.
Terkadang aku berpikir terlalu egois, mengorbankan  kepentinganku sendiri demi kepentingan orang lain, dan menjadi korban adalah diriku sendiri, dimensiku, pikiranku.
Namun, saat ini bagiku yang terpenting adalah membuat orang bangga bisa mengenal sosok seperti aku karena tak ada satupun di dunia ini yang seperti aku sebagai diriku sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar