SIMPONI RINDU
Kuberdiri
meniti garis batas
Pertemuan bumi
dan langit
Sayup-sayup
kudengar alunan simponi
Simponi yang
pernah kudengar
Sangatlah
mengesan
Masing-masing
memainkan instrumen yang berlainan
Masing-masing
mempunyai getaran nada lagu yang berlainan
Masing-masing
membawakan nada lagu yang berlainan
Namun
terdengar sangat harmonis
Mengalunkan
simponi indah
Menghanyutkan
hati
Malam begitu
sunyi sayup
Menggeram
berat rasa rindu
Dalam doa di
malam sepi
Memohon pada
yang ilahi
Bila keluarga,
kelas, dan sekolahku
Membentuk
suatu orkes simponi
Yang saling
mengerti dan mengisi
Saling
memberikan bakat dan martabatnya
Kini kusiapkan
diri kami
Menjadi
pemain-pemain inti
Yang mampu
mengalunkan simponi
Bagi keluarga,
kelas, dan sekolahku
Maka, akhirnya
akan tercipta
Lagu simponi
baru
“Satu Cinta
dan Satu Kedamaian”
NYANYIAN RASA
Kala itu rasanya kabur
Kala di mana
ia akan jatuh
Kenangan yang
manis…….
Telah
dikerumuni oleh tangisan hati
Dan kebinasaan
Kasihan…
Sanak saudara
tak mampu berkata
Hanyalah
potretnya
Sebagai pelipur dalam duka
Mereka tak
mempunyai apa-apa
Hak hidup
adalah harta yang paling berharga
Semuanya telah
dibakar oleh nada-nada cinta
Cinta diciptakan
Membara erat bersatu
Menggetarkan seluruh
jiwa
Cinta membunuh
Dengarlah, tangisan hatinya
begitu tulus
Dia minta perhatian
Namun kau berikan
penghinaan
Dia minta cinta
darimu
Kau berikan sebuah
ruang kematian
Kau sembunyikan
dirimu
Dibalik penderitaannya
Kau hanya tersenyum
melihat penderitannya
Senyum tawa yang
membunuh
Senyum tawa yang
mampu meracuni
Keji…sungguh keji
SAHABAT
Karya: Jeane F. Nuru
Sahabat…
Tiada ungkapan yang
lebih bermakna dari hati
Tiada kata yang lebih
indah dari maaf
Tiada cinta yang
lebih bernilai dari pengorbanan
Tiada kasih yang
lebih tulus dari kesetiaan
Sahabat…
Kini kita melangkah
berjauhan
Untuk meraih
cita-cita
Hilangkan dari
ingatanmu
Di hari kita saling
berbagi
Sahabat…
Disaat engkau
melangkahkan kaki
Ingatlah ada yang
merindukanmu
Disaat engkau
mendengar kicauan burung
Itulah salam rinduku untukmu
KERINDUAN
Karya: Elisabeth Elvimia
Di kala sore menghampiri
Saat mentari pergi,
menghilang dari
Dimensi nyataku ini
Aku duduk termenung tanpa sepatah
kata
Membayangkan dua sosok
yang sangat kusayangi
Jauh dalam anganku
Terukir wajah indah mereka
Papa dan mama yang selalu
sabar
Dan tak pernah putus asa
Papa…mama…
Aku di sini mengejar
cita-cita
Doakanku selalu
Agar berhasil dalam
menuntut ilmu
Bersama hembusan angin nan
sepoi
Diiringi nyanyian burung
Gelak tawa ria alam
Kutitipkan rasa rinduku
Katakanlah kepada mereka
Sayangku ‘kan tetap abadi
CINTA
Karya: Markus Maju
Cinta
serupa dengan laut
Selalu
terikat pada arus
Setiap
kali ombaknya bertarung
Seperti
tutur kata dalam hatimu
Sebelum
mendapat bibir yang mengucapkannya
Angin
kencang datang dari jiwa
Air
berpusar dan gelombang naik
Memukul
hati kita yang telanjang
Dan
menyelimutinya dengan kegelapan
Sebab
keinginan begitu kuat
Untuk
menangkap cahaya
Maka
kesunyian pecah
Dan
yang tersembunyi menjelma
Kau
disampingku
Aku
disampingmu
Kata-kata
adalah jembatan
Waktu
adalah jembatan
Tapi
yang mempertemukan
Adalah
kalbu yang saling memandang
VALENTINE DAY
Karya: Sofiana Mayasari
Dua hati satu rasa
Dua mata satu pandangan
Dua kaki satu tujuan
Menuju ‘Valentine Day’
Hari yang dinanti
Telah diambang pintu
Warna-warni dan aroma valentine
Telah tercium
Di balik temaram senja
Kutanamkan asa
‘Tuk bersatu rasa
Saling berjabat penuh kasih sayang
Berbagi penuh ketulusan
Walau tak ada berlian
Yang kuberikan
Namun, ‘kan kusiapkan kalbu ini
Sebagai kado istimewa
Yang kuberikan
Di hari valentine nanti
KASIH, KEMBALILAH
Karya: Maria Dionesia Baet
Waktu terus berlalu
Kulalui malam penuh cahaya kesuraman
Kualami pagi dalam kegelapan
Berbahagia dengan tetesan air mata
Inilah hari terindah
‘Tuk aku dan dirimu
Terasa sunyi mencekam
Menunggu dirimu seorang
Masa-masa indah yang kulewati
Tak mampu kulupakan
Terlalu sedih ‘tuk dikenang
Kini dirimu tak kunjung datang
Cinta…
Kembalilah padaku
Kembalilah…
‘Tuk bersama merayakan
Valentine Day bersama dirimu
ASA UNTUK RASA
Karya: Agustina Risnawati
Kubagaikan perahu
Ditengah lautan lepas
Yang tak ada nahkoda
Angin berhembus perlahan
Kuterombang-ambing
Dihempas riak gelombang
Aku insan lemah
Tak punya apa-apa
Nafas kehidupan itulah milikku
Hidupku terasa hampa
Dunia pun serasa gelap
Seakan-akan tak berpenghuni
Kurindu sosok sang malaikat
Menemaniku saat sepi
Di tengah indahnya panorama alam
Kubutuh belaian lembutmu
Kubutuh kasih sayangmu
‘Tuk bersama berbagi rasa
Di hari Valentine ini
MEMORY BINGKISAN BIRU
Karya: M. Dua Ona Keban
Valentine Day
Hari penuh keindahan
Dunia terasa milik dua insan
Bersama canda tawa
Mengisi hari bahagia
Kubuka bingkisan biru yang unik
Dihiasi pita pinklove
Namaku diukir tinta biru
Terselip di dalamnya
Menambah indah rasa hatiku
Membuatku ingin selalu dekat dengannya
Namun, semua itu hanya sesaat
Ia telah pergi, pergi ‘tuk selamanya
Tinggallah kenangan
Aku dan bingkisan biru
K e
G e L
a P a N
Di
baLik mOment kaSih sayaNG
O l e h :
Ana Leyn
Habis terang. . .
Pelita itu pun padam
Telah pergi Cintaku dari hidupku
Dimana dia. . .
Rupa tiada. . .
Kini kusendiri dalam kegelapan
Hanya kata merangkai hati
Dibalik moment kasih sayang
Yang tinggal sedetik ku alami
Ingin kuukir kembali kisah indah
Bersama melangkah
Dalam moment penuh makna
Kini ku hanya bersabar
Setia selalu. . . . . .
Dibalik tirai hitam menunggumu kembali
KERINDUAN
Oleh : R i
s k a
Detak jantungku
berdenyut kencang
Hati batin
ini mulai membara
Rasanya aku
tak sanggup
Menahan kerinduan
Untuk bertemu
sosok dirimu
Rinduku. .
.
Hari berganti
hari
Bulan berganti
bulan
Rasa rindu ini semakin menyiksa
Namun. . .
aku tak
bisa berbuat apa-apa
Hanya duduk
termenung
Memikirkan sosok
dirimu
Rinduku. .
.
Akan pelukan
hangatmu
Kecupan manismu
Belaian mesramu
Sangat kunantikan
Tapi. . .
apa. . . ?
Aku tak
bisa merasakannya
Sampai detik
ini
Aku hanya bisa, , ,
Membayangkan semuanya
itu
Jujur. . .
Aku larut
dalam kerinduan
Rindu. . .
Cuma satu
pintaku
Di hari
kasih sayang ini
Kembalilah kepelukannku
Karena. . .
Aku merindukanmu
Kesetiaan Cinta
Karya : Dewi
Kau tersimpan dihatiku
Walau kau jauh,
Kau selalu dihatiku
Di mana engkau pun berada
Ku selalu menunggumu…
Kau tak ada duanya
Setap nadiku bergerak,
Ku selalu mengingat dirimu
Perasaanku
Karia : Sandrianus
Ketika kau
tertawa
Ku pandang dengan pasti
o…h dirimu menarik hatiku
dan biarkanku menetapmu
dengan perasaanku
yang melebur tiada henti
anadaikan engkau mengerti
perasaanku saat ini
namun engkau tak mengerti itu
menyusuri rung hatimu
yang terbang tak dapat ku sentuh
Jati diri
Karia : Stevania Kewa
Eban
Langit
begitu biru memukau hati
Senyum
mentari membuat gelisah diri
Seperti
teka-teki kehidupan di bumi
Yang sulit
digambarkan
Tak ada
yang tahu
Tak ada
yang pasti
Seperti apa
rintangan yang akan dihadapi
Yang
melayang bebas
Akhirnya
Kusadari
Tuk dapat
sebuah mimpi
Tuk tahu
jati diri
Perjalanan
akan ku hadapi
Perpisahan
akan terjadi
Semangat
akan terus jalan
Hati yang
teguh demi menggapai sebuah mimpi
Cinta yang hilang
Karia
: Bernadus Baba
Cinta….
Penuh
dengan pengorbanan
Dan
ketulusan
Mengalir
dalam relung waktu
Memberikan
kasuh saying
Dan
pengharapan
Cinta……
Ada
sinar terpancar melegahkan
Melemahkan
insan yang memandang
Putih
bagai salju, luas bagaikan samudera
Kini
hilang cinta yang dulu yang telah melulukan
Hati
tinggalah suatu pangharapan
Akan
cinta abadi
Janji suci
cinta
Karia
: Sophyara
Angggrek biru
Kaulah saksi cintaku
Telah tertanam dalam jiwaku
Sebuah cinta suciku untuk dirimu
Takan ku lupa
Akan ku jaga
Dan ku rawat keindahannya
Di ladang jiwa berlahan kasih mesra
Dia malaikat penjaga hati
Berjanji padaku setia menemani
Memulai kiasah cinta ini dengan sepenuh hati
Meraih cita cinta berdua hingga maut memisahkan
Membina mahligai indah berdua
Menempuh masalah dengan bijak
Mewujudkan mimpi masa depan cinta kita berdua
Bergandengan tangan kita bina rumah tangga
Cinta mati
Karya :
Dedi
Waktu
demi waktu telah kita lalui
Hari demi
hari telah kita lewati
Walaupun
waktu terus berputar
Kasih dan
saying ku takan pernah pudar
Mungkin saat ini kita tak bisa bersama
Tapi …
Ku yakin suatu saat
Kita pasti kita akan selalu bersama
Percayalah engkau kepadaku
Cinta dan sayang hanya untukmu
Sampai kapanpun aku tidak akan mengkhianatimu
Pintaku peganglah era-erat cinta kita
Rekorder cinta
Karya :
Ilham Sanubari Lukas
Sebuah ape
rekorder menjadi bukti
Bahwa aku
pernah menjatuhkan
Air mataku
di selat sunda
Di hari aku
bias mennemukanya
Itulah
waktunya aku biasa menemukanya
Hitam rambut
mu menyimpan kalimat ini
Ketika hidup memberi seratus alasan
Untuk menangis, kau datang membawa sereibu alasan untuk tersemyum
Dan jika aku bias menjadi bagian dari dirimu
Aku mau menjadi air matamu
yang tersimpan dalam hatimu, lahir dari matamu
hidup di pipimu dan mati di bibirmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar