BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pelayanan
keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk bio, psiko, spiritual dan sosio yang ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat
baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup siklus
hidup manusia.
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan
tersebut adalah memelihara dan membersihkan alat-alat kesehatan.
Pengertian Mendesinfeksi alat menurut
Kusyati Erni, NS 2004, yaitu Suatu tindakan membunuh kuman pathogen dan
apatogen, tetapi tidak
termasuk sporanya pada peralatan keperawatan dan kedokteran.
Saat
ini banyak sekali ditemukan masalah yang berkaitan dengan alat-alat kesehatan.
1
|
Cara
untuk melakukan pensterilan alat-alat kesehatan secara umum misalnya dengan
cara pemisahan dan perendaman menurut bersih dan kotornya dengan mencampurkan
cairan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam untuk mencegah terjadinya
penularan, Sedangkan peralatan lainnya di rendam dengan lisol 2% dalam 3 liter
air selama 2 jam untuk peralatan yang tercemar penyakit menular.
Mendesinfeksi alat-alat kesehatan ini
membuat penulis ingin memberikan penyuluhan kesehatan pada lingkungan keluarga maupun
masyarakat secara keseluruhan.
Dengan
demikian, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul laporan
tentang mendesinfeksikan alat-alat kesehatan agar dapat dipelajari, dipahami dan
lebih mahir lagi dalam melakukan tindakan ini.
1.2. TUJUAN PENULISAN
1.2.1. tujuan umum
·
Sebagai persyaratan dalam mengikuti
ujian akhir praktek klinik
produktif keperawatan.
1.2.2. Tujuan khusus
·
Untuk menambah informasi bagi penulis
pentingnya memelihara dan membersihkan alat-alat kesehatan.
·
Untuk menambah wawasan penulis agar
dapat memahami lebih dalam mengenai tindakan pemeliharaan alat-alat kesehatan.
·
Sebagai tambahan referensi bagi
siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Santa Mathilda.
|
TINJAUAN
TEORITIS
2.1. PENGERTIAN
Mendesinfeksi
adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman-kuman patogen dan apatogen, tetapi
tidak termasuk sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran atau permukaan
jaringan tubuh dengan menggunakan bahan desinfektan atau dengan cara mencuci, mengoleskan,
merendam dan menjemur.
Desinfektan
adalah bahan kimia yang membunuh atau menginaktivasi mikroorganisme.
2.1.1.
Tujuan Mendesinfeksi
Adapun tujuan dari mendesinfeksi adalah
mencegah terjadinya infeksi silang dan memelihara peralatan dalam keadaan siap
pakai.
2.1.2.
Macam-Macam Desinfeksi
1.
Desinfeksi dengan cara mencuci.
-
Tangan.
Cuci
tangan dan bersihkan dengan sabun atau basahi dengan alkohol 70%.
-
Luka.
4
|
-
Kulit.
Cuci
kulit atau jaringan tubuh yang dioperasi dengan larutan iodium tinktur 3% dan
dilanjutkan dengan alkohol.
-
Vulva.
Cuci
vulva dengan larutan sublimat 1 : 1000 atau PK 1 : 1000
2. Desinfeksi
dengan cara mengoleskan.
-
Luka.
Oleskan
mercurochroom pada luka.
-
Luka bekas jahitan.
Oleskan
alkohol 70% dan betadine pada luka bekas jahitan.
3. Desinfeksi
dengan cara merendam.
-
Tangan.
Rendam
tangan dalam larutan lisol 0, 5%.
-
Peralatan.
Merendam
peralatan perawatan atau kedokteran
setelah dipakai dalam larutan lisol 3% - 5% sekurang-kurangnya 2 jam.
-
Alat tenun.
Rendam
alat tenun setelah dipakai oleh pasien penyakit menular dalam larutan lisol 3%
-5% sekurang-kurangnya 24 jam.
4. Desinfeksi
dengan cara menjemur dibawah sinar matahari.
-
Jemur kasur, bantal dan tempat tidur
sekurang-kurangnya 2 jam setiap permukaan.
-
Jemur peralatan perawatan, misalnya
urinal dan pispot.
2.2. KONSEP DASAR ALAT-ALAT
KESEHATAN
2.2.1.
Pengertian Alat Kesehatan
Definisi Alkes menurut
kep. MENKES RI NO. 220/MEN. KES/per/IX/1976 tertanggal 6 September 1976.
Alat
kesehatan adalah Barang atau instrument atau aparat yang digunakan untuk :
a. Pemeliharaan
dan perawatan kesehatan dan alat kesehatan.
b. Dipakai
untuk menentukan diagnosa.
c. Untuk
membantu/mencegah kerusakan lebih lanjut.
d. Untuk
penyembuhan, pencegahan penyakit atau kelainan yang menganggu kesehatan.
e. Pemulihan,
perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan/struktur badan manusia.
f. Diagnosa
kehamilan atau pemeliharaan selama kehamilan dan setelah kehamilan
termasuk pemeliharaaan bayi.
g. Usaha
mencegah kehamilan pada manusia tidak termasuk golongan obat.
h. Sebagai
media invasive.
Alkes
adalah Alat/instrument/aparat yang dipakai untuk menunjang kesehatan Atau yang
biasa digunakan untuk membantu menunjang mempertahankan kondisi kesehatan.
2.2.2. Penggolongan Alat-Alat Kesehatan
A. Menurut
fungsinya.
1) Peralatan
medis, seperti :
·
EGC monitor/alat-alat yang digunakan di
ICU/ICCU.
·
Emergency set, oksigen set dan alat
dikamar operasi.
·
Alat-alat penunjang diagnosa seperti Otoskop,
Rinoskop, Thermometer dan Tensimeter.
·
Utensilien seperti bak
bengkok/nierbeken, urinal, bad pan dan cateter.
2) Peralatan
non medis.
· Seperti
alat dapur, generator, peralatan cucian dan sendok.
B. Menurut
sifat pemakaian.
1) Consumable/disposable/sekali
pakai.
Seperti
spuit, cateter, mag slang dan kondom.
2) Peralatan
tahan lama yang dipakai terus-menerus.
Seperti
instrument operasi, bengkok dan otoskop.
C. Menurut
kegunaannya.
Penggolongan
menurut sistem seperti :
·
Sistem gastrointestinal (cateter canul
dan NGT).
·
THT seperti Otoskop dan rinoskop.
·
Sistem reproduksi seperti cateter, bougic
aparat, hegar dan speculum vagina/instrument ginekologi.
·
Dentalog/alat gigi.
·
Cardiovaskuler seperti ECG, layar
monitor dan venulon dengan banyak jenisnya.
·
Sistem ambulance/bantu gerak seperti kursi
beroda dan kruk.
·
Untuk terapi seperti lampu merah, blue
life, dan alat fisioterapi.
·
Perlindungan sistem integument seperti
wind ring/bantal angin.
D. Penggolongan
menurut kep.MENKES RI NO.116/SK/79.
1. Preparat
untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.
2. Peptisidan
dan insektisida pembasmi hama manusia dan binatang piaraan.
3. Alat
perawatan yang digunakan di salon kecantikan.
4. Wadah
penampung yang terbuat dari plastik atau kaca untuk penyimpanan obat atau
penampung juga karet penutup botol.
5. Peralatan
obstetric dan ginekologi.
6. Peralatan
Anestetika.
7. Peralatan
dan kelengkapan kedokteran gigi.
8. Peralatan
dan kelengkapan THT.
9. Peralatan
dan perlengkapan THT.
10. Peralatan
perlengkapan Rumah Sakit umumnya.
E. Penggolongan
alat menurut sifat bahan.
1. Bahan
dasar logam.
Contohnya
pinset, gunting dan jarum heating.
2. Bahan
dasar karet atau plastik.
Contohnya
kateter, sarung tangan dan NGT.
3. Bahan
dasar linen.
Contohnya
sprei, sarung bantal dan selimut.
4. Bahan
dasar kaca.
Contohnya
thermometer dan tabung reaksi.
5. Bahan
dasar kertas.
Contohnya
status pasien.
F. Penggolongan
menurut umur instrument.
·
Consumable/disposable (spuit, jarum,
cateter dan NGT).
·
Yang dapat dicuci/disterilkan seperti
gunting, pinset dan selimut.
·
Alat-alat penting dan mahal umur lebih
dari 5 tahun seperti x-ray, sterilisator dan alat ECG.
2.3. MEMBUAT LARUTAN DESINFEKTAN
2.3.1.
Larutan Lisol dan kreolin
2.3.1.1. Kegunaan
v Lisol
0,5% : Mencuci tangan.
v Lisol
1% : Desinfektan peralatan perawatan/kedokteran.
v Lisol
2-3% : Merendam peralatan yang digunakan pasien penyakit menular selama 24 jam.
v Kreolin
0,5% : Mendesinfeksi lantai.
v Kreolin
2% : Mendesinfeksi lantai kamar mandi/WC/spul bak.
2.3.1.2. Persiapan Alat
v Larutan
Lysol.
v Gelas
ukur.
v Ember
berisi air.
v Ember/baskom.
v Kreolin.
2.3.1.3. prosedur Pelaksanaan.
v Membuat
larutan Lysol atau kreolin 0,5%.
campurkan
5 cc Lysol atau kreolin kedalam 1 liter air.
v Membuat
larutan Lysol atau kreolin 2% atau 3%.
Campurkan
20 cc sampai 30 cc lysol atau kreolin ke dalam 1 liter air.
2.3.2.
Larutan sabun
2.3.2.1. Kegunaan
Mencuci tangan dan
peralatan seperti alat tenun, logam
, kaca, karet/plastik, kayu bercat dan yang
berlapis formika.
2.3.2.2. Persiapan Alat
·
Sabun padat, sabun krim atau sabun cair.
·
Gelas ukur/spuit.
·
Timbangan (jika ada).
·
Pisau atau sendok makan.
·
Alat pengaduk.
·
Air panas /hangat dalam tempatnya.
·
Ember/baskom.
2.3.2.3. Prosedur Pelaksanaan
·
Membuat larutan dari sabun padat atau
krim.
Masukan
sabun padat sekurang-kurangnya 4 gr ke dalam ember berisi air panas atau
hangat.
·
Membuat larutan dari sabun cair.
Campurkan
3 cc sabun air ke dalam ember berisi 1 liter air hangat kemudian di aduk sampai
rata.
2.3.3.
Cara membuat larutan savlon
2.3.3.1.
Kegunaan
·
Savlon 0,5% : mencuci tangan.
·
Savlon 1% : merendam peralatan perawatan
atau kedokteran.
2.3.3.2. Persiapan Alat
·
Savlon.
·
Gelas ukur.
·
Ember atau baskom.
·
Ember berisi air secukupnya.
2.3.3.3. Prosedur Pelaksanaan.
·
Membuat larutan savlon 0,5%.
Campurkan
5 cc savlon ke dalam 1 liter air.
·
Membuat larutan savlon 1%.
Campurkan
10 cc savlon kedalam 1 liter air.
2.3.4.
Larutan PK
2.3.4.1.
Cara membuat Larutan PK.
Rumus
:
=
Keterangan :
V1 : Jumlah
pelarut (air) yang sudah di ketahui.
V2 : Jumlah
pelarut (air) yang dicari.
K1 :
Konsentrasi PK yang tersedia.
K2 :
Konsentrasi PK yang di butuhkan (
)
Contoh
:
Jika di ketahui
V1=2 liter,K1=
dan K2=
,Berapa V2 ?
Jawab
:
Cara I :
V2 = 0,001.
V2 =
Liter.
V2
= 1 cc.
Cara 2 :
V2
V2 × 0,5
= 0,5
V2 = 1 cc.
2.4. PENGOLAHAN ALAT DAN BAHAN TERKONTAMINASI
2.4.1.
Mendesinfeksi alat-alat karet/plastik
2.4.1.1.
Persiapan alat
·
Sarung Tangan.
Mencegah
terjadinya mikroorganisme.
·
Larutan Desinfektan (Lisol dan Bensin).
Menghilangkan
kuman-kuman yang menempel pada alat
kesehatan dan membersihkan bekas plester.
·
Peralatan yang akan dibersihkan.
·
Sikat halus, lap kering, kain, kasa, lidi
kapas dan spuit.
Untuk
menyedot dan mengorek kotoran.
·
Baskom berisi larutan sabun.
Menghilangkan
kuman-kuman.
·
Baskom berisi air bersih.
Membilas
peralatan.
·
Tromol.
Untuk
menyimpan peralatan yang sudah dibersihkan.
·
Alat tulis.
Mencatat
hasil dokumentasi.
2.4.1.2. Langkah-langkah
v Mencuci
tangan dan memakai sarung tangan.
Mencegah
terjadinya infeksi dan penularan mikroorganisme.
v Memisahakan
alat-alat yang tercemar penyakit
menular terlebih dahulu dan direndam
dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.
Mencegah
tejadinya penularan.
v Peralatan
yang lainnya direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.
Mencegah
terjadinya penularan dengan peralatan lainnya
(alat-alat yang tercemar penyakit menular).
v Bersihkan
bagian dalam peralatan dengan lidi kapas, menyedot dan mengorek kotoran.
v Bagian
luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa.
Menghilangkan
kotoran yang menempel pada bagian luar.
v Pada
sarung tangan cara membersihkan dengan mengucek dan membalikkan sedangkan
kateter dan peralatan lainnya mengeluarkan kotoran bagian dalam kanulnya dan
bagian dalam peralatan lain dengan cara menyedot dan mengorek dengan
menggunakan spuit dan lidi kapas.
v Kemudian
pindahkan kedalam air sabun dan diamkan selama 5-10 menit, kemudian bilas
dengan air bersih.
v Setelah
dibilas, sarung tangan dan kateter dikeringkan dengan cara menjemur dan
peralatan lainnya dikeringkan dengan lap kering dan masukkan kedalam tromol, peralatan
tetap bersih, steril dan siap pakai.
v Membuka
sarung tangan dan mencuci tangan.
Mencegah
terjadinya infeksi silang dan mengurangi transmisi mikroorganisme.
2.4.2. Mendesinfeksi alat-alat dari kaca atau
logam
( gelas, piala ginjal
tabung reaksi, gunting, pinset, pisau operasi ).
2.4.2.1. persiapan Alat
·
Sarung tangan.
Mencegah
terjadinya mikroorganisme.
·
Larutan desinfektan.
Menghilangkan
kuman-kuman yang menempel pada alat-alat kesehatan.
·
Peralatan yang akan dibersihkan.
·
Sikat halus, lap kering, kain kassa, lidi
kapas, spuit.
Menyedot
atau mengorek kuman-kuman.
·
Baskom berisi air bersih.
Membilas
peralatan.
·
Jam tangan.
Mengetahui
waktu untuk merendam peralatan.
·
Tromol.
Untuk
menyimpan peralatan yang sudah dibersihkan.
·
Alat tulis.
Untuk
mencatat hasil dokumentasi.
2.4.2.2. Langkah-langkah
v Mencuci
tangan.
Mencegah
terjadinya infeksi dan penularan mikroorganisme.
v Memisahkan
alat-alat yang tercemar penyakit
menular terlebih dahulu dan direndam
dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.
Mencegah
tejadinya infeksi penularan.
v Peralatan
yang lain direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam.
Mencegah
terjadinya penularan dengan peralatan lainnya.
v Bersihkan
bagian dalam peralatan dengan lidi kapas dan
sikat halus, mengorek kotoran yang terdapat pada bagian dalam alat.
v Bagian
luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa.
Menghilangkan
kotoran yang menempel pada bagian luar.
v Membersihkan
peralatan dengan cara mengeluarkan kotoran dari dalam keluar.
v Kemudian
pindahkan kedalam air sabun dan bilas hingga bersih.
v Setelah
dibilas, peralatan dikeringkan dengan lap kering dan masukkan kedalam tromol.
peralatan
tetap bersih, steril dan siap pakai.
v Membuka
sarung tangan dan mencuci tangan.
Mencegah
terjadinya infeksi silang dan mengurangi transmisi mikroorganisme.
2.5. MENSTERILISASI
2.5.1.
Pengertian
Mensterilisasi adalah
suatu tindakan membunuh kuman pathogen
dan apatogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan
cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan kimia.
2.5.2.
Jenis-jenis peralatan yang dapat disterilisasikan
Ø Peralatan
yang terbuat dari logam.
Misalnya
pinset, gunting dan speculum.
Ø Peralatan
yang terbuat dari kaca.
Misalnya
spuit dan tabung kimia.
Ø Peralatan
yang terbuat dari karet.
Ø Misalnya
kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung dan drain.
Ø Peralatan
yang terbuat dari ebonite.
Misalnya
canul rectum dan canul trakea.
Ø Peralatan
yang terbuat dari email.
Misalnya
bengkok dan baskom.
Ø Peralatan
yang terbuat dari porselen.
Misalnya
mangkok, piring dan cangkir.
Ø Peralatan
yang terbuat dari plastik.
Misalnya
slang infuse.
Ø Peralatan
yang terbuat dari tenun.
Misalnya
kain kassa, duk operasi, sprei dan sarung bantal.
2.5.3.
Penggunaan alat-alat sterilisasi
2.5.3.1. penggunaan Autoclaf
Uap
air merupakan salah satu wujud fisik air, seperti halnya es dan uap air sangat
ideal dipergunakan karena bersifat tidak beracun (non-toksik), mudah diperoleh dan
mudah dikontrol. Suhu jenuh uap air (100
) pada tekanan 1 atmosfir ternyata masih
kurang tinggi untuk membunuh kuman yang resisten). Oleh karena itu, suhu jenuh
uap ditingkatkan dengan cara meningkatkan tekanannya. Dan hal ini dapat
dilakukan dalam wadah tertutup rapat sehingga dapat tercapai suhu sterilisasi
sampai 121
atau lebih.
2.5.3.2. Penggunaan sterilisasi
rebusan
Sterilkan peralatan dengan cara
merebusnya dalam air hingga mendidih (100
) dan tunggu 15-20 menit, misalnya
peralatan dari logam, kaca dan karet.
2.5.4.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada sterilisasi
v Sterilisator
harus dalam keadaan siap pakai.
v Peralatan
harus bersih dan masih berfungsi.
v Peralatan
yang dibungkus harus diberi label yang
jelas dengan mencantumkan nama, jenis peralatan, tanggal dan jam yang
disterilkan.
v Menyusun
peralatan didalam sterilisator sehingga seluruh bagian dapat disterilkan.
v Waktu
yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (Dihitung
sejak peralatan disterilkan).
v Dilarang
memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator sebelum
pensterilan selesai.
v Memindahkan
peralatan yang sudah steril ketempatnya
harus dengan korentang steril.
v Untuk
mendinginkan peralatan steril, dilarang membuka bungkusan maupun tutupannya.
v Jika
peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan
kembali.
|
PERENCANAAN
3.1. SUMBER DANA.
Dari sekolah Menegah Kejuruan Santa
Mathilda.
3.2. RENCANA ANGGARAN BIAYA.
No
|
Nama bahan/Alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Harga satuan
|
Total harga
|
Ket
|
|
1.
|
Lisol 2%-5%
|
Membuat larutan, menghilangkan
kuman-kuman yang menempel pada alat kesehatan.
|
2%-5%
|
Rp.3.000
|
Rp.3.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
2.
|
Air sabun
|
Menghilangkan kuman.
|
5 cc
|
Rp.2.000
|
Rp.2.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
3.
|
Air bersih
|
Membilas peralatan.
|
6 cc
|
Rp.3.000
|
Rp.3.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
4.
|
Buku catatan dan alat tulis
|
Mencatat dan mendokumentasikan
tindakan.
|
|
Rp.3.000
|
Rp.6.000
|
Pribadi.
|
|
5.
|
Kasa
|
Membersihkan alat-alat kesehatan.
|
3 potong
|
Rp.3.000
|
Rp.9.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
6.
|
Baskom
|
Untuk menyimpan larutan lisol, sabun
dan air bersih.
|
3 buah
|
Rp.15.000
|
Rp.45.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
7.
|
Jam tangan
|
Untuk meninjau kembali waktu
mendesinfeksi.
|
1 buah
|
Rp.30.000
|
Rp.30.000
|
Pribadi.
|
|
8.
|
Hand scoon
|
Menghindari terjadinya penularan
mikroorganisme.
|
1 pasang
|
Rp.7.000
|
Rp.7.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
9.
|
Lap kering
|
Mengeringkan peralatan.
|
2 pasang
|
Rp.8.000
|
Rp.16.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
10.
|
Lidi kapas
|
Mengorek kotoran.
|
1 buah
|
Rp.5.000
|
Rp.5.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
11.
|
Tromol
|
Untuk menyimpan peralatan yang
sudah dibersihkan.
|
1 buah
|
-
|
-
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
12.
|
Sikat halus
|
Untuk membersihkan kotoran.
|
2 buah
|
-
|
-
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
13.
|
Spuit
|
Untuk menyedot kotoran.
|
2 buah
|
Rp.3.000
|
Rp.6.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
|
14.
|
Alat-alat yang di desinfeksi
|
Menghilanngkan kotoran yang
menempel pada alat-alat (hand scoon, kateter, NGT dan drain)
|
8 buah
|
Rp.50.000
|
Rp.450.000
|
Pinjam pakai dari RS.
|
3.4. WAKTU PELAKSANAAN.
Hari
: Kamis.
Tanggal/Bulan/Tahun : 08/12/2011.
Waktu : pukul 08.00 – selesai.
3.5. TEMPAT PELAKSANAAN.
Laboratorium
Sekolah Menengah Kejuruan Santa Mathilda.
3.6. SASARAN.
Pada
alat-alat kesehatan yang sudah terkontaminasi.
|
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Pemeliharaan
alat-alat merupakan suatu kebutuhan dasar yang harus terpenuhi. Tujuan dari
memelihara dan membersihkan alat-alat kesehatan adalah untuk menghilangkan
bakteri-bakteri yang melekat pada
alat-alat kesehatan, sehingga tidak terjadi infeksi atau penyakit baru
yang sangat tidak diinginkan oleh pasien tersebut. Proses terjadinya infeksi
ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah membersihkan alat-alat
kesehatan.
4.2. SARAN.
Laporan ini
disusun dan diajukan selain sebagai salah satu persyaratan UN produktif tetapi
juga untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca. Oleh karena itu, penulis mengharapkan agar kita sekalian untuk
belajar memahami laporan ini.
26
|
|
Anougmous.
2009. Mendesinfeksi Alat-Alat Kesehatan.
Hidayat,
Aziz. 2004. Buku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakarta : EGC.
Kusyati,
Erni. 2006. Keterampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar.
Jakarta : EGC.
Priharjo,
Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan.
Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar